Langsung ke konten utama

Unggulan

Setting configurasi Apache Xampp

Sebelumnya saya pernah menuliskan tentang cara menginstal XAMPP di komputer. Namun entah mengapa, terkadang Apache tidak bisa running di XAMPP. Padahal itu sangat diperlukan untuk membuat website ataupun aplikasi berbasis PHP. Bingung? Tenang, pasti ada solusinya … Biasanya hal ini terjadi karena ada aplikasi lain yang menggunakan port yang sama dengan aplikasi Apache XAMPP ini sehingga tidak memungkinkan untuk menjalankannya secara bersamaan. Untuk itu, solusi yang bisa kita lakukan adalah dengan merubah settingan port Apache XAMPP kita supaya bisa tetap running. Berikut ini langkah-langkahnya: Lakukan perubahan pada file  httpd.conf  Buka file httpd.conf di folder  C:\xampp\apache\conf\  dengan menggunakan aplikasi notepad. Cari kata “ Listen 80 ” dan ubahlah menjadi “ Listen 8080 “. Masih di file yang sama, carilah kata “ ServerName localhost:80 ” kemudian ubahlah menjadi “ ServerNamelocalhost:8080 “. Lalu  Simpan . Selanjutnya, buka file  httpd-ssl.conf  di  C:\xa

Design Database Best Practice Guidance

Design Database Best Practice Guidance

Berikut ini merupakan point-point yang perlu sahabat database sql perhatikan dalam melakukan design database, baik menggunakan database oracle, database ms sql server, database mysql, dan beragam database dengan system RDBMS lainnya. Simak baik baik berikut ini point-point penting yang perlu sahabat database sql perhatikan :

1 Gunakanlah pendefinisian dengan baik dan konsisten untuk nama-nama tabel dan kolom (misalnya sekolah, StudentCourse, CourseID ...).

2 Gunakan singular atau tunggal untuk nama tabel (yaitu menggunakan StudentCourse bukan StudentCourses). Pada design database ini, tabel merupakan koleksi entitas, tidak ada kebutuhan untuk nama plural atau jamak.

3 Usahakan saat melakukan design database untuk jangan pernah menggunakan spasi untuk nama tabel. Jika tidak, maka anda akan harus menggunakan tanda / karakter '{', '[', '"' dll untuk mendefinisikan tabel (yaitu untuk mengakses tabel Student Course Anda akan menulis " Student Course ".  Akan jauh lebih baik apabila anda menuliskannya sebagai StudentCourse).

4 Jangan menggunakan awalan ataupun akhiran yang tidak perlu untuk nama tabel (yaitu menggunakan School bukannya TblSchool, SchoolTable dll).

5 Jagalah password agar tetap dalam keadaan dienkripsi, hal ini tentunya sangat penting untuk keamanan. Anda cukup mendekripsi mereka dalam aplikasi bila diperlukan.

6 Gunakan metadata integer untuk kolom id untuk semua tabel. Jika id tidak diperlukan untuk saat ini, mungkin diperlukan di masa depan (untuk tabel asosiasi, indexing, dll ...).

7 Pilih kolom dengan tipe data integer (atau variannya) untuk mengindeks. Mengindeks kolom dengan tipe data varchar akan menyebabkan masalah pada kinerja database anda.






8 Gunakan kolom dengan digit yang sedikit untuk nilai boolean. Menggunakan tipe data integer atau varchar hanya akan memakan penyimpanan yang tidak perlu. Juga mulailah nama-nama kolomnya dengan "Is".

9 Menyediakan otentikasi untuk akses database. Jangan memberikan peran admin untuk setiap pengguna.



Pada process design database, normalisasi yang kurang akan menyebabkan pengulangan berlebihan pada data, sebaliknya normalisasi yang berlebihan akan menyebabkan join yang berlebihan di begitu banyak tabel

10 Hindari query "select *" sampai memang benar-benar sangat diperlukan. Gunakan "select [required_columns_list]" untuk kinerja yang lebih baik.

11 Menggunakan kerangka atau framework ORM (object relational mapping) (contoh yaitu hibernate, iBATIS ...) jika kode aplikasinya yang cukup besar. Masalah kinerja framework ORM dapat ditangani oleh parameter konfigurasi secara detail.

12 Buat partisi yang besar dan table yang jarang digunakan atau tidak terpakai / bagian-bagian table ke penyimpanan fisik yang berbeda untuk kinerja query yang lebih baik.

13 Untuk system database yang besar, sensitif dan memiliki misi kritikal, disarankan untuk menggunakan system disaster recovery dan layanan keamanan seperti failover clustering, backup otomatis, replikasi dll

14 Gunakan constraint (foreign key, check, not null ...) untuk integritas data. Jangan memberikan seluruh kontrol untuk kode aplikasi.

15 Kurangnya dokumentasi database merupakan sesuatu yang jahat. Dokumentasikanlah desain database Anda dengan skema ER dan instruksi-instruksi. Juga tuliskan baris komentar untuk trigger yang anda buat, stored procedure dan skrip-skrip lainnya.

16 Menggunakan indeks untuk permintaan yang sering digunakan pada tabel besar. Tool Analyser dapat digunakan untuk menentukan di mana indeks akan ditentukan. Untuk query mengambil berbagai baris, clustered index biasanya lebih baik. Untuk query tertentu, indeks non-clustered biasanya lebih baik.

17 Database server dan server web harus ditempatkan dalam mesin yang berbeda. Ini akan memberikan keamanan (penyerang tidak dapat mengakses data secara langsung) dan server CPU dan kinerja memori akan lebih baik karena mengurangi jumlah permintaan dan penggunaan proses.

18 Gambar dan kolom data yang berbentuk blob tidak harus didefinisikan dalam tabel yang sering diquery karena masalah kinerja. Data ini harus ditempatkan dalam tabel terpisah dan pointer mereka dapat digunakan dalam tabel yang diquery.

19 Pada design database, secara best practice nya normalisasi harus digunakan sesuai dengan kebutuhan, untuk mengoptimalkan kinerja. Normalisasi yang kurang akan menyebabkan pengulangan berlebihan pada data, sebaliknya normalisasi yang berlebihan akan menyebabkan join yang berlebihan di begitu banyak tabel. Keduanya akan mendapatkan kinerja yang lebih buruk.

Menghabiskan waktu untuk pemodelan database dan design database sebanyak yang diperlukan. Jika tidak waktu desain disimpan (!) akan menyebabkan (Waktu desain disimpan (!)) * 10/100/1000 pemeliharaan dan waktu untuk melakukan re-desain.


Komentar

Postingan Populer